Detail Cantuman Kembali
IMPLEMENTASI K-MEANS DALAM PENGELOMPOKAN ATLET PENCAK SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Prestasi yang dihasilkan oleh atlet pencak silat tidak terlepas dari kondisi fisik atlet, materi dan
teknik yang diberikan oleh pelatih. Banyaknya peminat olahraga ini menyebabkan pelatih
kesulitan dalam menyeleksi calon atlet. Oleh karena itu dibutuhkan sistem pengelompokkan
untuk kriteria sebagai atlet agar memudahkan pelatih dalam menyeleksi calon atlet untuk
dipertandingkan. Metode yang digunakan dalam pengelompokkan kriteria atlet ini adalah K-
Means. Algoritma K-Means termasuk dalam kelompok metode cluster analysys non hirearki,
dimana jumlah kelompok yang akan dibentuk sudah terlebih dahulu ditetapkan jumlahnya.
Algoritma K-Means ini menggunakan metode perhitungan jarak dari setiap objek data dengan
titik tengan (centroid). Sistem ini akan terbagi dalam 3 cluster yang meliputi atlet, atlet binaan,
non atlet. Dan komponen penilaiannya adalah pukulan, tendangan, bantingan, srekelan,
guntingan, dan fisik. Penggunaan metode K-Means sebagai analisis data akan memungkinkan
seleksi yang lebih terukur dan objektif. Berdasarkan hasil pengujian dari algoritma K-Means,
didapat cluster 1 (Atlet) sebanyak 155 dari total 510 data, cluster 2 (Atlet binaan) sebanyak 208
dari total 510 data, dan cluster 3 (non atlet) sebanyak 146 dari total 510 data.
Kata kunci : Atlet, Cluster, K-Menas, Pencak Silat, Seleksi.
058 KHA I R.1
NONE
Text Skripsi
Indonesia
UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL INDONESIA (UTDI)
2024
Yogyakarta
LOADING LIST...
LOADING LIST...